DEMI KESEMBUHANNYA

Senin tanggal 5 juli 2010 jam 10 pagi.Saya bersama mey pergi kerumah sakit panti rapi jogjakarta. Untuk memeriksa kesakitan usus buntu yang sudah 2 tahun dideritannya. Kesakitan itu mey rasa semenjak tahun 2009 dan pernah di ofnamen di rumah sakit congdon jatur.Tapi karna study dan dalam bayangannya di tahun 2010 itu..adik semata wayangnya lulus SMU.Maka iapun bertahan dengan bermodalan obat dan resep yang di berikan oleh bapa adenya yang profesinya sebagai dokter.Selama dua tahun ia bertahan dengan obat untuk meredakan rasa sakit sampai tanggal 17 april 2010 ia menyelesaikan studynya di kampus mercu buana Jogjakarta.

Ketika setelah wisuda mey tak langsun oprasi,sebab hanya cara itu yang bisa mehilangkan rasa sakitnya. Tapi ia kembali ke papua dan berkumpul bersama sanak saudaranya.untuk menucapkan syukur pada Tuhan..sebab telah menyelesaikan wisudanya dan tanggal 2 bulan mey itu ulang tahunnya yang ke 23. Karna lahir di bulan mey ..jadi di panggil mana mey....tapi ini hanya nama panggilan. Bukan hanya mey yang merasa bahagia...tapi ade semata wayang pun merasa bahagia.karna telah lulus dari bangku sekolah menengah atas SMA.betapa bahagianya keluarga mereka.

Selama dua bulan di papua. Mey pun kembali ke jogja untuk mendaftarkan adik perempuannya (lia) di sala satu kampus swasta di kota jogjakarta.Selamat 5 hari mey menggurus adiknya untuk masuk perguruan tinggi. Mak ia harus menahan sakitnya demi ade semata wayang (lia)

Setelah mendaftarkan adiknya, jam 9 pagi mey menelpon saya untuk mengantarkannya kerumah sakit.Tapi kami dua sempat berundin untuk menentukan rumah sakit yang kita mau pergi,karna di kota jogjakarta kualitas rumah sakit semuanya sama.Dengan ada rasa kuatir saya langsun memilih RUMAH SAKIT TAPIH RAPI untuk memeriksa sakit usus yang dideritanya.Sesampainya kita di rumah sakit, jam 10 pagi kita bertemu dengan dokter umum. Namun karna mey positif sakit usus, dokternya menyarankan kita untuk langsun bertemu dengan dokter bedah biar kita tidak harus membayar dobel.

Waktu mey bertemu dengan dokter bedah Dr,HERMAN YOSEP KUNCURO,dokter mengatakan harus di lakukan operasi.mey sempat merasa ragu dan bimban dengan kata oprasi.Tapi demi keselamatan dan sport yang saya dengan adenya lia yang tiap kali memberikan senyum dan rasa percaya diri untuk mey.Maka kami bertiga memilih ofnamen.Karna oprasi membutuhkan biaya..dan sekaligus memberitahukan untuk ibunya,kalau mey harus operasi usunya.

Ketika di ruangan 116B suster mengambil darahnya untuk di periksa.berselin 4 jam suster datang dan mengatakan kalau mey itu kekurangan dara,jadi harus penambahan dara supaya bisa di lakukan operasi.ketika daranya sudah kembali normal maka saat saat menegankanpun tiba,suster mengatakan kalau hari rabu itu mey operasi usus buntu ,tanggal 8 juli 2010 jam 12 siang mey di bawah oleh suster keruangan operasi. Suasanapun tegang, karna kami di tanah rantau;tak ada orang tuan yang harus menemani mey.Tapi kami selalu percaya kalau Tuhan tak mungkin meninggalkan umatnya.waktu kami masuk kedalam ruan operasi ( saya.lia.uli) kami bertemu dengan dokter yang akan membius mey. Kami melihat kalau mey sudah berada di atas tempat tidur yang siap untuk di bius” kami hanya bisa diam dan melihat realita yang benar benar terjadi,walau kami sempat berbicara” tapi suara tak seperti hari hari biasanya,pemikiran ini terasa kosong” karna realita dan pertama kali kami semua merasakan kenyataan ini dan pengalan luar biasa untuk kami berempat.

Ada suatu kepercayaan yang saat itu terjadi, dimana orang tuannya..mempercayai kami bertiga untuk menemani mey sampai operasi itu selesai. Tapi ibunya selalu berdoa agar Tuhan senantiasa menyertai proses operasi yang akan di lakukan oleh Dr,HERMAN YOSEP KUNCORO.
Lebih kuran empat jam kami menunggu, proses operasipun selesai,saya bersama adiknya merasa cemas..kalau mey sudah selesai operasi’ketika kami berdua merasa cemas..terdengar panggilan suster” keluarga merry.Pada saat mey di bawah keluar untuk kembali keruan 116B terlihat senyum yang terpancar dari wajah kami berdua,walau kita masih mendengarkan teriakan..sakit..haus..dari mey.

Namun ada satu hal yang membuatku untuk selalu mengenan kisah ini.adalah keluarganya; terutama seorang ibu yang tidak memadan berapa besar biaya yang harus di keluarkan dan hari ini mereka harus makan apa” Tapi ibunya selalu berjuan untuk mengirimkan uang agar kami bisa membayar rumah sakit patih rapi.Terima kasih IBU karna ku bisa merasakan arti hidup dan bagai mana mempertahankan hidup ini.SEMOGA TUHAN SELALU MENYERTAI KEDEKATAN KITA.Amin