Sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah hamparan luas perkebunan pala di lereng bukit tempatnya desa pikpik distrik kramomonga kabupaten fakfak. Di pinggir sebelah barat tidak jauh dari tempatku duduk, mengalir jernih air kali nememer tubura yang alirannya tampak tenang, menabrak batu-batu kali besar yang menghalanginya. Kicauan burung cendrawasih terdengar saip-saip di atas perpohonan dan di bawahnya telah di buat pondok kecil untuk mereka yang akan memetik buah pala ketika musing paneng tiba” di situlah ku duduk menatap keindahan alam nememer tubura.
Ku termenung mengingat perjalanan masa kecilku di kampung pikpik dengan berbagai kisah yang pernah ku lalui di tempat ini. Di pinggir bukit perkebunan pala sebelah timur dari tempatku duduk. Terlihat jelas alunan kali nememer tubura dan di hiasi pula guguran daun-daun pala berlahan lahan oleh hembusan angin”
ku ingin menceritakan kehidupanku sebagai anak desa yang tak terlepas dari lingkunggan di mana ia hidup , keindahan alam nenemer tubura adalah inspirasiku sejak kecil “ karna di tempat itu diriku menyadari betapa mulianya kasih tuhan atas alam yang telah Ia berikan untuk kita. Walau hanya sesekali liburan sekolah baru ku nikmati indahnya alam ini” tapi sangat mengikat hatiku akan keindahannya. Dambaanku tumbuh seiring berjalannya waktu” sebab keindah itu tak mungkin ku temukan lagi di tempat yang akan aku pergi.. Aku merasa cocok dengan alamnya” Dialah sumber inspirasiku, tempatku berbagi. Waktu yang singkat, tidak menjadi hambatan untuk diriku menikmati alam nememer tubura. Aku menyayanginmu dan sangat mencintainmu
Siang itu ku duduk di bawah pohon . untunk menceritakan perjalanan hidup yang begitu berat, namun tak sedikitpun terlihat aura wajahnya sedih dalam diriku,aku begitu berseangat menceritakan. Sungguh mengagumkan! Hanya satu impianku terlepas dari kerasnya kehidupan ini .
Ku termenung mengingat perjalanan masa kecilku di kampung pikpik dengan berbagai kisah yang pernah ku lalui di tempat ini. Di pinggir bukit perkebunan pala sebelah timur dari tempatku duduk. Terlihat jelas alunan kali nememer tubura dan di hiasi pula guguran daun-daun pala berlahan lahan oleh hembusan angin”
ku ingin menceritakan kehidupanku sebagai anak desa yang tak terlepas dari lingkunggan di mana ia hidup , keindahan alam nenemer tubura adalah inspirasiku sejak kecil “ karna di tempat itu diriku menyadari betapa mulianya kasih tuhan atas alam yang telah Ia berikan untuk kita. Walau hanya sesekali liburan sekolah baru ku nikmati indahnya alam ini” tapi sangat mengikat hatiku akan keindahannya. Dambaanku tumbuh seiring berjalannya waktu” sebab keindah itu tak mungkin ku temukan lagi di tempat yang akan aku pergi.. Aku merasa cocok dengan alamnya” Dialah sumber inspirasiku, tempatku berbagi. Waktu yang singkat, tidak menjadi hambatan untuk diriku menikmati alam nememer tubura. Aku menyayanginmu dan sangat mencintainmu
Siang itu ku duduk di bawah pohon . untunk menceritakan perjalanan hidup yang begitu berat, namun tak sedikitpun terlihat aura wajahnya sedih dalam diriku,aku begitu berseangat menceritakan. Sungguh mengagumkan! Hanya satu impianku terlepas dari kerasnya kehidupan ini .
Comments :
Post a Comment